Sebelum kematian ayahnya Sisca Sainia Wijaya sempat merekam dan menyusun pola intelektualnya dalam suatu sistem kecerdasan buatan yang kemudian diintegrasikan pada pusat prosesor sebuah robot raksasa rancangannya. Robot yang sering kali dipanggilnya dengan sebutan akrab si Inem ini menjadi  pendamping Nonik dalam setiap aksinya. Nama si Inem merupakan “plesetan” dari kode seri CI-6.

​

Nonik dan Si Inem yang bagai tak terpisahkan ini menjadi bagian dari kelompok superhero remaja yang disebut Ekskul Super.

​